JAKARTA. Rupiah lebih unggul melawan dollar Amerika Serikat (AS). Sentimen positif penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) bak pil biru bagi rupiah. Di pasar spot, Rabu (21/1), rupiah turun 0,74% menjadi Rp 12.483 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia mencatat, rupiah terapresiasi 0,81% ke Rp 12.557. Analis PT Harvest International Futures Tonny Mariano menyebutkan, rupiah menguat seiring aksi ambil untung dalam dollar AS. "Nilai dollar dianggap sudah terlalu tinggi, sehingga wajar pasar merealisasikan keuntungan," ujarnya.
Apalagi, dari domestik, para pelaku pasar lebih optimistis pada kekuatan rupiah. Investor berekspektasi positif pada efek jangka panjang penurunan harga BBM.