KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah diperkirakan bergerak sideways dan berpeluang menguat terbatas pada perdagangan Rabu (18/9). Kebijakan suku bunga Bank Indonesia yang akan diumumkan di akhir rapat dewan gubernur (RDG) BI hari ini akan menjadi sentimen penggerak rupiah. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan rupiah berpotensi bergerak sideways pada perdagangan Rabu (18/9) menjelang pengumuman RDG. Menurutnya BI akan mempertahankan suku bunganya pada RDG untuk mengantisipasi berlanjutnya ketidakpastian global.
Baca Juga: Jelang Keputusan BI Rate, Rupiah Paling Kuat Dalam Setahun Terakhir Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran 15.375 per dolar AS. Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp. 15.230 - Rp.15.350 per dolar AS. Asal tahu saja, pada Selasa (17/9), rupiah spot ditutup di level Rp 15.335 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Selasa (17/9), menguat 0,44% dibanding penutupan Jumat (13/9) di Rp 15.402 per dolar AS. Sedangkan rupiah di Jisdor BI ditutup Rp 15.338 per dolar AS atau menguat 0,43% dibanding penutupan perdagangan sebelumnya. Josua menilai penguatan rupiah pada Selasa (17/9) kemarin didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga the Fed yang lebih agresif pada rapat FOMC minggu ini. "Tren pelemahan US Dollar Index sudah terjadi sejak hari Jumat lalu yang dipengaruhi oleh penurunan harga barang impor di AS," kata Josua kepada KONTAN, Selasa (17/8). Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 15.335 Per Dolar AS Pada Hari Ini (17/9) Ibrahim menambahkan, data perdagangan Indonesia yang lebih kuat dari perkiraan menjadi katalis positif bagi penguatan rupiah.