JAKARTA. Rupiah berpeluang menguat meski rapat Federal Open Market Committee (FOMC) tinggal menghitung hari. Namun kenaikan rupiah diprediksi hanya akan berlangsung sesaat dan merupakan rebound teknikal. Di pasar spot, Jumat (11/12) valuasi rupiah merosot 0,28% ke level Rp 13.993 per dollar AS dibanding sehari sebelumnya. Andri Hardianto, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures mengatakan, beberapa faktor membuat rupiah tertunduk di hadapan dollar AS. Turunnya cadangan devisa dalam negeri menjadi salah satu penekan nilai tukar rupiah. "Rendahnya harga komoditas membuat angka ekspor mengalami kontraksi. Di samping itu, tingkat pengangguran bulan Agustus 2015 mengalami kenaikan sebesar 6,2% dibanding periode sama tahun lalu di angka 5,9%," papar Andri.
Rupiah berpeluang rebound namun hanya teknikal
JAKARTA. Rupiah berpeluang menguat meski rapat Federal Open Market Committee (FOMC) tinggal menghitung hari. Namun kenaikan rupiah diprediksi hanya akan berlangsung sesaat dan merupakan rebound teknikal. Di pasar spot, Jumat (11/12) valuasi rupiah merosot 0,28% ke level Rp 13.993 per dollar AS dibanding sehari sebelumnya. Andri Hardianto, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures mengatakan, beberapa faktor membuat rupiah tertunduk di hadapan dollar AS. Turunnya cadangan devisa dalam negeri menjadi salah satu penekan nilai tukar rupiah. "Rendahnya harga komoditas membuat angka ekspor mengalami kontraksi. Di samping itu, tingkat pengangguran bulan Agustus 2015 mengalami kenaikan sebesar 6,2% dibanding periode sama tahun lalu di angka 5,9%," papar Andri.