Rupiah Berpotensi Bergerak Sideways pada Kamis (24/8), Simak Ulasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) potensial bergerak sideways pada perdagangan Kamis (24/8). Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, investor kini menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada simposium tahunan bank sentral di Jackson Hole akhir pekan ini.

Pelaku pasar akan mencermati pidato tersebut untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai arah suku bunga acuan The Fed. Pada pekan lalu, risalah dari pertemuan bulan Juli 2023 The Fed menunjukkan bahwa pembuat kebijakan menekankan risiko inflasi yang meningkat masih ada.

"Hal ini membiarkan pintu terbuka untuk pengetatan kebijakan lebih lanjut," kata Sutopo saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (23/8).


Presiden Richmond Fed Thomas Barkin pada Selasa (22/8) mengatakan, The Fed harus terbuka terhadap kemungkinan bahwa ekonomi akan mulai berakselerasi kembali. Untuk itu, The Fed perlu menjaga tekanan inflasi agar tetap rendah.

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Menguat 0,04% ke Rp 15.319 Per Dolar AS, Rabu (23/8)

Analis Mata Uang Lukman Leong juga memperkirakan, investor masih akan wait and see menanti pidato Jerome Powell di Jackson Hole minggu ini. Dari internal, investor mengantisipasi pernyataan gubernur Bank Indonesia (BI) dan langkah BI menjaga stabilitas rupiah.

Lukman melihat, rupiah akan cenderung datar di awal perdagangan namun berpotensi menguat terbatas pada Kamis (24/8).

"Namun, apabila sikap BI lebih hawkish, maka rupiah berpotensi melanjutkan penguatan," ucap Lukman.

Lukman dan Sutopo memprediksi, rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 15.250-Rp 15.350 per dolar AS pada perdagangan Kamis (24/8). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat sebesar 0,14% ke level Rp 15.295 per dolar AS pada Rabu (23/8).

Baca Juga: Kurs Rupiah Spot Menguat 0,14% ke Rp 15.295 Per Dolar AS, Rabu (23/8)

Namun, merujuk JISDOR BI, rupiah hanya melemah 0,05% menjadi Rp 15.319, dari Rp 15.326 pada hari perdagangan sebelumnya. Indeks dolar AS bertahan di atas 103 pada Rabu (23/8), mendekati level tertinggi dalam lebih dari dua bulan yang didukung oleh imbal hasil treasury AS yang kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi