Rupiah berpotensi kembali menguat esok hari, ini sentimennya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan kurs rupiah pada perdagangan Selasa (21/7) diprediksi masih akan berlanjut pada perdagangan besok. Adapun sentimen yang bakal mendukung pergerakan mata uang Garuda tersebut berasal dari sentimen domestik dan eksternal.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (21/7) kurs rupiah tercatat menguat 0,30% ke Rp 14.741 per dollar AS. Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau JISDOR, rupiah ditutup menguat tipis 19 poin ke level Rp 14.813 per dollar AS dibandingkan perdagangan hari sebelumnya Rp 14.832 per dollar AS.

Baca Juga: Rupiah akhirnya ditutup menguat 0,30% ke Rp 14.741 per dolar AS


"Rupiah akan berpeluang terbuka untuk terapresiasi lagi di esok hari," kata Ekonom Pefindo Fikri C Permana kepada Kontan, Selasa (21/7). 

Menurutnya, akan ada banyak sentimen positif yang mampu mendorong penguatan rupiah pada perdagangan besok, salah satunya sentimen penemuan vaksin Covid-19 yang diharapkan akan segera mengurangi ketidakpastian pada perekonomian global, termasuk Indonesia. 

"Namun, di sisi lain peningkatan jumlah pasien masih di atas 1.000 orang per hari di Tanah Air, dan ini cukup menjadi pemberat bagi laju capital inflow," jelasnya.

Sementara itu, selisih imbal hasil surat utang negara (SUN) dengan US Treassury masih berkisar 640 basis poin (bps). Fikri meyakini itu akan menjadi pendorong utama capital inflow di dalam negeri, harapannya aliran dana asing bakal marak masuk ke Tanah Air.

Baca Juga: Jelang penutupan, rupiah masih menguat 0,17% ke Rp 14.760 per dolar AS

Sentimen lainnya, terkait permintaan Presiden RI untuk membentuk komite pemulihan ekonomi, diharapkan mampu mendorong realisasi belanja yang lebih baik. Selain itu, kebijakan fiskal lainnya diharapkan dapat terkoordinasi semakin baik.

Dengan potensi menguat, Fikri memperkirakan rupiah akan bergerak pada rentang support Rp 14.540 per dollar AS. Adapun untuk level resistance diperkirakan berada di level Rp 14.740 per dollar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi