Rupiah berpotensi lanjut melemah pada Kamis (12/8), di tengah penguatan dolar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah spot ditutup pada level Rp 14.383 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Selasa (10/8), melemah 0,14% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.363 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar menguat pada Selasa (10/8) karena adanya rilis pembukaan pekerjaan dan Survei Perputaran Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Senin, yang menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan naik 590.000 ke rekor tertinggi 10,1 juta pada akhir Juni.

“Ini mengikuti dari laporan pekerjaan resmi AS hari Jumat, di mana nonfarm payrolls naik 943.000 pada Juli, lebih dari yang diharapkan, sementara angka untuk Mei dan Juni juga direvisi naik,” kata Ibrahim dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (10/8).


Baca Juga: Kasus Covid-19 secara global meningkat, dolar AS kembali diburu investor

Kekuatan pasar tenaga kerja juga dinilai telah mendorong pasar untuk menilai kembali kapan The Fed akan mulai mengendalikan program pembelian aset senilai US$ 120 miliar, yang berpotensi mulai menurun tahun ini dengan suku bunga yang lebih tinggi.

Sedangkan dari dalam negeri Ibrahim melihat pemerintah kembali perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 16 Agustus 2021, seperti yang sudah diprediksi.

Selain itu, Ibrahim bilang data pertumbuhan ekonomi Indonesia kurang mendapatkan respons pasar. “Walaupun ekonomi membaik, tetapi sangat rapuh dan bersifat semu, karena angka 7,07 % diperoleh dari basis  Produk Domestik Bruto (PDB) yang anjlok drastis pada tahun lalu yaitu ekonomi hanya tumbuh minus 5,32% pada kuartal Kedua 2020,” kata Ibrahim.

Untuk perdagangan Kamis (10/8), Ibrahim memperkirakan rupiah akan melemah dan bergerak di rentang harga Rp 14.380 per dolar AS – Rp 14.430 per dolar AS.

Selanjutnya: Rupiah spot ditutup melemah 0,14% ke Rp 14.383 per dolar AS pada Selasa (10/8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi