Rupiah berpotensi lanjut menguat pada perdagangan Senin (4/10)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi mengawali perdagangan pekan ini, Senin (4/10) dengan potensi penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Secara sentimen maupun teknikal, rupiah sedang berada dalam tren positif.

Kepala Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengungkapkan, katalis positif untuk rupiah pada perdagangan besok akan datang dari data inflasi Indonesia yang dirilis pada Jumat (1/10) kemarin. Asal tahu saja, pada September kemarin, Indonesia justru mencatatkan deflasi sebesar 0,04% secara bulanan.

“Di saat negeri lain mencatatkan lonjakan inflasi, yang terjadi di Indonesia justru stabil (inflasinya). Ini jadi sentimen positif rupiah untuk perdagangan Senin,” kata David kepada Kontan.co.id, Jumat (1/10).


Baca Juga: Kurs rupiah Jisdor menguat ke Rp 14.315 per dolar AS pada Jumat (1/10)

Lebih lanjut, pada esok hari para pelaku pasar masih akan terus mengamati pergerakan harga komoditas yang masih naik tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Kendati begitu, David mengekspektasikan rupiah masih akan menguat.

Dia melihat, secara teknikal, rupiah juga sudah melemah sehingga waktunya untuk rebound. Proyeksinya, rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.270 per dolar AS-Rp 14.330 per dolar AS pada esok hari.

Adapun, pada Jumat (11/10), rupiah di pasar spot ditutup menguat tipis 0,03% ke Rp 14.308 per dolar AS. Namun, dalam sepekan rupiah tercatat masih mengalami pelemahan sebesar 0,35%. 

Sementara di kurs Jisdor Bank Indonesia, mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.315 per dolar AS atau menguat 0,04%. Tapi, sepanjang pekan kemarin, rupiah justru melemah 0,45%.

Baca Juga: Return obligasi korporasi tahun ini sudah dua kali lipat obligasi negara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati