Rupiah Berpotensi Lanjut Menguat pada Selasa (11/4)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi lanjut menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (11/4). Sentimen pergerakannya berasal dari dalam maupun luar negeri.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, tekanan terhadap dolar AS terjadi karena penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS, baik tenor pendek maupun tenor panjang.

"Pelemahan imbal hasil sebagian besar juga karena perburuan lindung nilai di tengah situasi yang tidak menentu," ucap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (10/4).


Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, rupiah berpotensi lanjut menguat berkat data cadangan devisa Indonesia terbaru. Bank Indonesia (BI) mencatat, cadangan devisa Indonesia bulan Maret 2023 tumbuh sekitar US$ 5 miliar menjadi US$ 145,2 miliar dari posisi pada akhir Februari 2023 yang sebesar US$ 140,3 miliar.

Baca Juga: Rupiah Menguat ke Rp 14.902 per Dolar AS, Cek Mata Uang Lain yang Menarik Dikoleksi

Fikri memprediksi, rupiah akan menguat dalam kisaran Rp 14.800 per dolar AS-Rp 15.000 per dolar AS pada Selasa (11/4). Sementara Sutopo memperkirakan, rupiah masih agak sideways dengan pergerakan dalam rentang tipis, yakni Rp 14.880 per dolar AS-Rp 14.950 per dolar AS.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 0,07% ke Rp 14.902 per dolar AS pada Senin (10/4). Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, nilai tukar rupiah berada di angka Rp 14.905 per dolar AS, dari Rp 14.943 per dolar AS pada hari perdagangan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati