JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi kembali melemah pada hari ini. Di pasar spot kemarin (25/11), kurs rupiah versus dollar Amerika Serikat (AS) ditutup di Rp 12.164 melemah 0,09% dibandingkan hari sebelumnya. Kurs tengah Bank Indonesia juga memperlihatkan, rupiah terdepresiasi 0,36% menjadi Rp 12.166. Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures menilai, pelemahan rupiah kemarin karena aksi ambil untung investor di pasar obligasi domestik. Sebelumnya, sempat terjadi capital inflow pasca pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). "Tapi pasar sudah jenuh beli dan investor asing melakukan profit taking," kata Christian. Ia menduga, rupiah pada hari ini bakal kembali melemah. Faktor eksternal lebih mendominasi. Maklum, Paman Sam akan mengumumkan berbagai data ekonomi, seperti produk domestik bruto (PDB) AS kuartal tiga yang diprediksi tumbuh 3,3%, lebih baik dari estimasi sebelumnya 3,28%.
Rupiah berpotensi melemah hari ini
JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi kembali melemah pada hari ini. Di pasar spot kemarin (25/11), kurs rupiah versus dollar Amerika Serikat (AS) ditutup di Rp 12.164 melemah 0,09% dibandingkan hari sebelumnya. Kurs tengah Bank Indonesia juga memperlihatkan, rupiah terdepresiasi 0,36% menjadi Rp 12.166. Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures menilai, pelemahan rupiah kemarin karena aksi ambil untung investor di pasar obligasi domestik. Sebelumnya, sempat terjadi capital inflow pasca pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). "Tapi pasar sudah jenuh beli dan investor asing melakukan profit taking," kata Christian. Ia menduga, rupiah pada hari ini bakal kembali melemah. Faktor eksternal lebih mendominasi. Maklum, Paman Sam akan mengumumkan berbagai data ekonomi, seperti produk domestik bruto (PDB) AS kuartal tiga yang diprediksi tumbuh 3,3%, lebih baik dari estimasi sebelumnya 3,28%.