Rupiah berpotensi melemah karena BI tahan bunga acuan, simak rekomendasi saham ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI 7 day reverse repo rate di level 5,25% pada rapat dewan gubernur (RDG) hari ini, Kamis (19/7).

Berdasarkan pantauan Kontan.co.id, pasca BI menahan BI 7 day RR rate, terpantau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah dan ditutup turun 0,33% ke level 5.871. Padahal, di sepanjang perdagangan sesi I IHSG masih berada di zona hijau.

William Hartanto, Analis Panin Sekuritas mengatakan kebijakan yang diambil oleh BI terlihat defensif. “Mungkin mau melihat dulu hasil dari kenaikan suku bunga yang sebelumnya,” ujar Will sapaan akrabnya kepada Kontan.co.id, Kamis (19/7).


Menurutnya, langkah investor saat ini masih cenderung wait and see, untuk trading pun masih jangka pendek dan hanya memanfaatkan musim rilis laporan keuangan. Dalam kondisi ini rupiah berpotensi melemah ke level Rp 14.800-Rp 15.000 per dollar AS.

IHSG yang menurun hari ini menurut William lebih disebabkan dampak dari pelemahan rupiah. Di sisi lain, kebijakan BI untuk menaikan suku bunga acuan adalah untuk menjaga rupiah.

Menurut data RTI pada pukul 17.00 WIB, rupiah ada di level 14.490 per dollar Amerika Serikat atau melemah 0,54% hari ini. 

IHSG besok juga diprediksi masih akan melemah di rentang support 5.800 dan resistance 5.924.

Di kondisi ini, William merekomendasikan untuk trading jangka pendek yakni AKRA, CITA, MEDC dan PTBA. Selain itu ERAA juga baik melihat prospek dari kerjasamanya dengan Xiaomi.

Adapun target harga jangka pendek masing-masing saham tersebut adalah AKRA 5.000, CITA 2.000, MEDC 1.200,PTBA 5.000 dan ERAA 3.300 - 3.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi