KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi tertekan lagi pada hari ini, Kamis (7/4). Sentimen eksternal masih akan jadi faktor pemberat pergerakan rupiah. Rabu (6/4), rupiah di pasar spot ditutup terkoreksi 0,08% ke level Rp 14.359 per dolar AS. Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia, mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.364 per dolar AS alias melemah 0,11% jika dibandingkan penutupan sebelumnya. Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana mengatakan, pasar saat ini masih berada dalam posisi risk averse atau menghindari risiko setelah beberapa anggota dewan Federal Reserve yang mengindikasikan stance hawkish The Fed. Hal ini membuat pasar mengekspektasikan kenaikan suku bunga acuan ke depan akan agresif.
“Selain itu, juga ada risalah pertemuan The Fed di mana tema pembahasannya akan mengenai besaran lift off (kenaikan suku bunga). Hal ini akan kembali mendorong pasar untuk risk averse,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Rabu (6/4). Baca Juga: Penguatan Dolar AS Menekan Kurs Rupiah ke Rp 14.359 Menurut Fikri hal tersebut pada akhirnya akan mendorong investor kembali beralih ke dolar AS dan akan menekan rupiah. Kendati begitu, dia melihat dari dalam negeri rupiah justru cukup solid seiring dengan aliran dana investor asing yang masih mengalir di pasar saham maupun obligasi. Pada akhirnya hal tersebut menjadi bemper rupiah agar tidak melemah cukup dalam pada perdagangan hari ini. Analis DC Futures Lukman Leong mengungkapkan, pelemahan rupiah terjadi di tengah penguatan indeks dolar. Menurut dia, tren ini akan berlanjut pada perdagangan besok, Kamis (7/4). Terlebih lagi, nanti malam akan ada risalah pertemuan The Fed yang diekspektasikan akan kembali mempertahankan sikap hawkish. Baca Juga: Meski IHSG Turun ke 7.104 pada Rabu (6/4), Net Buy Asing Masih Deras