Rupiah Berpotensi Melemah Pada Kamis (22/9)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah Rp 13 ke level Rp 14.997 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (21/9) dari penutupan sebelumnya di level Rp.14.983 per dolar AS. 

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat mendekati level tertinggi 20 tahun karena Presiden Rusia Vladimir Putin meningkatkan ketegangan atas Ukraina. Trader forex menunggu kenaikan suku bunga Federal Reserve yang substansial. 

"Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan mobilisasi 2 juta cadangan militer negara itu dalam pidato video yang direkam sebelumnya Rabu, membenarkan niatnya untuk mencaplok bagian-bagian Ukraina yang saat ini berada di bawah pendudukan Rusia," ungkap Ibrahim dalam riset.


Baca Juga: Melemah, Rupiah Jisdor Tembus ke Atas Rp 15.000 Per Dolar AS Pada Rabu (21/9)

Dolar AS juga diuntungkan oleh ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed setidaknya 75 basis points (bps) pada hari Rabu dalam upaya untuk memerangi inflasi yang sangat tinggi.

Dari sentimen domestik, Asian Development Bank (ADB) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 5,4% dari perkiraan sebelumnya pada Juli 2022 sebesar 5,2%. Keputusan ADB untuk menaikkan proyeksi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ini dilakukan seiring momentum yang kuat di sisa 2022.

Baca Juga: Tertekan Lagi, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 14.997 Per Dolar AS Hari Ini (21/9)

Ibrahim menyebut, kondisi perekonomian Indonesia sudah cukup solid di sepanjang semester pertama 2022 dengan pertumbuhan sebesar 5,23%. Ada beberapa aspek yang dipercaya masih akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di sisa tahun ini seperti konsumsi masyarakat, investasi, ekspor, hingga kunjungan wisatawan.

Ibrahim memproyeksikan rupiah kemungkinan akan dibuka berfluktuasi tapi ditutup melemah berada di rentang Rp 14.980 per dolar AS-Rp 15.040 per dolar AS pada Kamis (22/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati