Rupiah berpotensi menguat hingga akhir perdagangan hari ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih cenderung tertekan di awal bulan Mei. Kamis (2/5), Jakarta interbank spot dollar rate (Jisdor) berada di Rp 14.245 per dollar Amerika Serikat (AS), melemah 0,21% ketimbang Selasa lalu pada Rp 14.215 per dollar AS.

Di pasar spot pukul 10.20 WIB, rupiah menguat 0,12% ke level Rp 14.239 per dollar AS dari posisi penutupan Selasa lalu di Rp 14.257 per dollar AS. Penguatan rupiah diyakini masih akan berlanjut di tengah potensi pelemahan indeks dollar AS dan rendahnya inflasi Indonesia.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail menyampaikan, indeks dollar diperkirakan melemah di kisaran 97,3—97,5 pada hari ini. Alhasil, kurs dollar AS juga rentan tertekan di hadapan mayoritas mata uang utama dunia lainnya, terutama dengan euro dan yen.


Pelemahan dollar AS didorong oleh melemahnya data Institute for Supply Management bulan April yang menilai bahwa sektor industri AS akan mengalami perlambatan di bulan April. Tercatat, ISM manufaktur AS di bulan April berada di level 52,8 atau lebih rendah dibandingkan pencapaian di bulan Maret yakni 55,3.

Sementara itu, keputusan The Fed untuk menahan tingkat suku bunga acuan AS di bulan April turut memperlemah posisi dollar AS. “Pernyataan Powell bahwa ekonomi AS masih jauh dari kondisi overheating membuat investor menurunkan minat terhadap dollar AS,” tulis Mikail dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.

Dengan demikian, rupiah berpeluang menguat hari ini. Apalagi, data inflasi Indonesia di bulan April atau jelang Ramadan diprediksi tetap rendah yakni sebesar 2,74% (yoy). Rendahnya inflasi tersebut membantu terjaganya tingkat suku bunga riil di Indonesia tetap menarik.

Mikail pun memproyeksikan rupiah akan menguat di kisaran Rp 14.200—Rp 14.250 per dollar AS pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati