KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi lanjut menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (30/8). Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,21% ke level Rp 15.260 per dolar AS di akhir perdagangan Selasa (29/8). Sejalan dengan penguatan rupiah spot, rupiah Jisdor Bank Indonesia ditutup menguat 0,20% ke level 15.263 per dolar AS. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, penguatan rupiah kemarin sejalan dengan meningkatnya ekspektasi investor terhadap perlambatan pasar tenaga kerja AS. Data tersebut akan dirilis pada hari Rabu dan Jumat, pekan ini. Mengutip Tradingeconomics, pemerintah AS akan merilis serangkaian data tenaga kerja pekan ini diantaranya ADP Employment Change dan non farm payroll (NFP).
“Dolar AS secara umum mengalami pelemahan terhadap sebagian besar mata uang Asia pada perdagangan hari ini,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (29/8). Baca Juga: Ekonomi RI Diproyeksi Tumbuh di Atas 5%, Salah Satunya Imbas Milenial yang Makin Kaya Pengamat Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong mencermati, rupiah dan mata uang regional mampu menguat di tengah sentimen risk on dan dolar AS yang melemah. Penguatan rupiah di tengah antisipasi investor akan data tenaga kerja AS yaitu Jolt's job opening yang diperkirakan yang melemah. Lukman memperkirakan rupiah bisa melanjutkan penguatan di perdagangan Rabu (30/1). Nilai tukar rupiah diproyeksikan berada dalam rentang Rp 15.200 per dolar AS–Rp 15.300 per dolar AS. “Investor menantikan data tenaga kerja AS lainnya yaitu ADP yang juga diperkirakan akan lebih rendah,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (29/8).