Rupiah Berpotensi Menguat Jelang Libur Natal, Simak Sentimen Pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada akhir sesi perdagangan hari ini, karena ekspektasi prospek pemangkasan suku bunga meningkat. 

Senin (23/11), di pasar spot rupiah ditutup pada level Rp 16.197 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini membuat rupiah menguat 0,15% dibanding penutupan Jumat (20/12) yang ada di Rp 16.222 per dolar AS.

Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), tercatat rupiah di level Rp 16.159 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat 0,68% dari akhir pekan lalu yang ada di level Rp 16.270 per dolar AS.


Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan bahwa pergerakan rupiah tidak lepas dari sentimen eksternal. Meskipun rupiah ditutup menguat, namun mata uang garuda ini masih dalam zona depresiasi.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,15% ke Rp 16.197 Per Dolar AS pada Senin (23/12)

Ia menjelaskan bahwa indeks dolar berada di sekitar level 107,7 pada Senin setelah data inflasi PCE sedikit di bawah ekspektasi. Hal ini kemudian menimbulkan harapan baru terkait laju penurunan suku bunga Federal Reserve di tahun depan. 

"Data tersebut meningkatkan harapan akan terjadinya disinflasi," kata Sutopo kepada KONTAN, Senin (23/12). 

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menambahkan, data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan memicu sentimen risk on di pasar ekuitas sehingga prospek pemangkasan suku bunga The Fed kembali meningkat. Hal ini yang membuat rupiah berhasil ditutup menguat. 

Untuk besok, Lukman memperkirakan rupiah bisa ditutup menguat karena absennya sejumlah data-data penting terkait ekonomi menjelang libur Natal dan Tahun Baru. 

"Satu-satunya data penting minggu ini akan dirilis besok yaitu data penjualan barang tahan lama AS yang diperkirakan akan turun 0.4%, hal ini bisa memberikan sentimen positif pada rupiah," kata Lukman kepada KONTAN, (23/12). 

Alhasil, Lukman memproyeksi rupiah bergerak dalam kisaran Rp 16.150 - Rp 16.250 per dolar AS pada Selasa (24/12). 

Sedangkan Sutopo memperkirakan, pergerakan rupiah akan cenderung stagnan karena memasuki libur Natal. Oleh sebab Sutopo melihat rupiah berada dalam rentang Rp 16.100 - Rp 16.200 per dolar AS. 

Selanjutnya: Harga Pangan Kalteng : Cabai Merah Keriting dan Ayam Naik, Senin (23/12)

Menarik Dibaca: Robert Kiyosaki Sebut, Aset Terbaik untuk Uang Anda Saat Ini: 3 Investasi Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari