Rupiah berpotensi menguat jika ekonomi kuartal ketiga 2021 tumbuh di atas 3%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi berbalik menguat setelah melemah karena dihantam sentimen tapering off Amerika Serikat (AS). Sentimen positif datang jika pertumbuhan ekonomi Indonesia yang rilis di Jumat (4/11) lebih tinggi dari ekspektasi. 

Mengutip Bloomberg, Kamis (4/11), rupiah melemah 0,37% ke 14.366 per dolar AS. Kompak, kurs Jisdor Bank Indonesia (BI) juga melemah 0,18% ke Rp 14.327 per dolar AS. 

Ekonom Sucor Sekuritas, Ahmad Mikail Zaini memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga 2021 tidak akan terlalu tertekan sentimen pandemi Covid-19. Dia memprediksikan ekonomi Indonesia tumbuh 3,1% yoy di kuartal ketiga 2021.  


"Jika data ekonomi besok rilis di atas 3% yoy maka rupiah berpotensi menguat," kata Mikail, Kamis (4/11). 

Baca Juga: Ini sentimen yang mempengaruhi pelemahan rupiah pada hari ini (4/11)

Data ekonomi lain yang menyokong pertumbuhan ekonomi adalah realisasi kredit perbankan yang terus naik hingga September tumbuh 2,21%. Selain itu, neraca perdagangan Indonesia yang surplus karena tersokong kenaikan harga komoditas juga mendukung pertumbuhan ekonomi. 

Sementara itu, Mikail menilai efek pengumuman tapering off AS terbilang minim terhadap kenaikan yield US Treasury. "Yield obligasi AS tidak terlalu reaktif, rupiah bisa menguat," kata Mikail. 

Mikail memperkirakan kurs rupiah esok akan bergerak di Rp 14.270 per dolar AS-Rp 14.300 per dolar AS.

Baca Juga: IHSG menguat 0,52% ke 6.586 hingga tutup pasar Kamis (4/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati