Rupiah berpotensi menguat karena faktor teknikal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan menekan nilai tukar rupiah. Kamis (19/7), rupiah kembali ditutup merosot ke posisi Rp 14.442 per dollar AS yang merupakan level terendahnya sepanjang tahun ini, bahkan sejak Oktober 2015. Dalam jangka pendek, rupiah diprediksi belum memilki sandaran yang cukup untuk kembali menguat.

Analis Asia Tradepoints Futures Andri Hardianto menyebut, kondisi rupiah yang masih volatil menunjukkan bahwa kepercayaan pelaku pasar terhadap domestik masih belum pulih. "Dengan proyeksi perekonomian AS yang optimistis dan penguatan dollar saat ini, wajar mata uang kita jadi tidak menarik," ujar Andri, Kamis (19/7).

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri juga berpendapat, saat ini katalis eksternal masih memiliki bobot yang besar di pasar. Lantas, rupiah sulit bertahan hanya dengan data ekonomi domestik.


Oleh karena itu, untuk perdagangan besok, Jumat (20/7), Reny memproyeksikan, ruang pelemahan lanjutan bagi rupiah masih terbuka. "Rupiah cenderung kembali melemah dalam rentang Rp 14.380 - Rp 14.442," ujarnya.

Sementara, Andri melihat, ada potensi rupiah bisa menguat besok. "Tapi, karena faktor teknikal semata karena harga rupiah saat ini sudah makin dekat area psikologis resistancenya," kata Andri.

Pasca pelemahan dua hari beruntun, tambahnya, akan ada sedikit profit taking yang mengangkat rupiah besok. Andri memperkirakan, rupiah masih akan bergerak dalam area yang sempit yaitu Rp 14.380 - Rp 14.420 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat