KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali melanjutkan pelemahan di tengah kondisi perang dagang dan tarif Trump yang masih membayangi. 

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot juga ditutup melemah 0,20% ke level Rp 16.250 per dolar Amerika Serikat (AS)  pada Senin (14/7).

Sedangkan di Jisdor BI, pada Senin (14/7) rupiah ditutup melemah 0,16% ke level Rp 16.247 per dolar Amerika Serikat (AS), dibandingkan hari perdagangan Jumat (11/7).

BPJS Kesehatan Sabet Penghargaan Pada Ajang The 10th Annual SPEx2®

Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,16% ke Rp 16.247 per Dolar AS pada Senin (14/7)

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mencermati, rupiah melemah di tengah investor yang berhati-hati oleh manuver tarif Trump di akhir pekan.

“Rupiah juga tertekan seiring antisipasi pemangkasan suku bunga oleh BI pada pertemuan raat dewan gubernur (RDG) Rabu ini,” kata Lukman kepada Kontan, Senin (14/7).

Untuk perdagangan Selasa (15/7), sentimen yang sama masih membayangi mata uang Garuda. Namun, Lukman melihat rupiah diperkirakan masih bisa range bound. Menurutnya, dampak tarif Presiden AS Donald Trump terhadap rupiah tak akan bertahan lama.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Melemah 0,20% ke Level Rp 16.250 per Dolar AS pada Senin (14/7)

“Sehingga, rupiah berpotensi kembali menguat dan indeks dolar AS kembali terkoreksi,” imbuhnya.

Meski begitu, ia menyorot kemungkinan ancaman baru dari Trump yang membuat investor masih berhati-hati.

Lukman memprediksi, rupiah pada Selasa (15/7) akan bergerak di kisaran Rp 16.200 - Rp 16.300 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News