Rupiah Berpotensi Sideways pada Perdagangan Rabu (9/4), Berikut Sentimennya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diprediksi akan bergerak terbatas pada perdagangan Rabu (9/3) akibat konflik antara Rusia dan Ukraina yang semakin memanas. Pada perdagangan Selasa (8/3) rupiah spot ditutup menguat 0,13% ke level Rp 14.396 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan rupiah cenderung akan bergerak sideways, seiring dengan dampak kenaikan harga komoditas global yang cenderung offset dampak dari sentimen risk-off akibat perang Rusia-Ukraina. 

Reny Eka Putri, Ekonom Bank Mandiri mengatakan Pergerakan rupiah masih dipengaruhi oleh tensi geopolitik antara Rusia dengan Ukraina. 


"Jika perang kedua negara berlangsung semakin lama maka global supply chain disruption akan meningkat, harga komoditas semakin meningkat sehingga memicu inflasi global," tutur Reny.

Baca Juga: BI Catat Cadangan Devisa Bulan Februari 2022 Naik US$ 100 Juta

Selain itu, Josua juga menambahkan data yang dirilis oleh US Wholesales Inventories, akan menjadi kunci atas kondisi dari persediaan para pelaku usaha. 

"Data ini diproyeksikan tercatat 0,8% mom, tidak berbeda dengan bulan sebelumnya, sebesar 0,8% mom" ujar Josua.

Reny mengatakan untuk domestik, pasar akan merespons rilis data cadangan devisa yang masih tetap tinggi dan mampu menjaga ketahanan eksternal ke depan.

Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.350-Rp 14.475 per dolar AS pada perdagangan Rabu (9/3). 

Sementara Reny memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 14.357-Rp 14.416 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi