Rupiah Berpotensi Terkoreksi pada Kamis (14/3), Ini Penekannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup menguat pada perdagangan Rabu (13/3). Di pasar spot, rupiah menguat 0,1% ke Rp 15.575 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) menguat 0,17% ke Rp 15.576 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, penguatan rupiah didorong oleh sentimen di pasar pada hari Jumat lalu. Data tingkat pengangguran AS mengalami peningkatan.


"Peningkatan tingkat pengangguran AS mendukung probabilitas pemangkasan suku bunga the Fed di bulan Juni 2024," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (13/3).

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Menguat 0,17% ke Rp 15.576 Per Dolar AS, Rabu (13/3)

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong menambahkan, penguatan rupiah juga didorong inflow. Hal itu terjadi di tengah sentimen risk on di pasar ekuitas.

Untuk Kamis (14/3), kedua analis memperkirakan rupiah berpotensi melemah. Josua mengatakan, tekanan rupiah datang dari sentimen lanjutan dari inflasi AS.

"Data penting AS yang perlu menjadi perhatian minggu ini adalah data PPI AS dan Jobless Claims yang akan dirilis pada Kamis malam," katanya.

Lukman melanjutkan, dari dalam engeri investor mengantisipasi data penjualan ritel Indonesia. 

Baca Juga: Perkasa, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 15.575 Per Dolar AS Pada Hari Ini (13/3)

"Perlu diwaspadai apabila data penjualan ritel dalam beberapa kesempatan terakhir lebih lemah dari perkiraan," katanya.

Lukman pun memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp 15.500 - Rp 15.650 per dolar AS. Sementara Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.550 - Rp 15.650 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi