KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berhasil mengakhiri pelemahan dalam beberapa hari terakhir. Pada perdagangan Rabu (9/2), rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,28% ke level Rp 14.358 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah juga berhasil mencatatkan penguatan. Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.366 per dolar AS atau menguat 0,13% dibandingkan penutupan sebelumnya. Analis DC Futures Lukman Leong mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah tidak terlepas dari adanya koreksi pada dolar AS. Menurutnya, hal ini seiring dengan para pelaku pasar yang wait and see jelang rilis data inflasi AS yang diproyeksikan kembali naik tinggi. Oleh karena itu, dia menilai penguatan rupiah ini hanya bersifat sementara dan berpotensi kembali tertekan pada perdagangan esok, Kamis (10/2).
Baca Juga: IHSG Rekor Lagi di 6.834 pada Rabu (9/2), Net Buy Asing Rp 1,43 Triliun Senada, Research and Education Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin meyakini, inflasi AS yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat akan masih tetap. Ia memperkirakan, inflasi AS pada Januari bisa menyentuh level 7,3%. “Hal ini akan membuat ekspektasi pelaku pasar akan kenaikan suku bunga acuan The Fed akan semakin menguat. Pada akhirnya dapat akan kembali menguatkan dolar AS dan menekan mata uang emerging markets,” kata Nanang kepada Kontan.co.id, Rabu (9/2).