Rupiah bertenaga lagi ke Rp 13.350 sedollar AS



JAKARTA. Meredanya penguatan dollar AS akibat minimnya data ekonomi di awal pekan jadi celah bagi rupiah untuk merangkak unggul. Bahkan diduga penguatan ini bisa berlanjut.

Di pasar spot, Senin (6/3) valuasi rupiah melambung 0,25% ke level Rp 13.350 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia posisi nilai tukar rupiah berhasil menguat 0,08% ke level Rp 13.364 per dollar AS.

Nurdiyanto, Analis Riset Treasury PT Bank Negara Indonesia (BNI) menjelaskan penguatan ini datang dari aksi ambil untung pelaku pasar setelah pelemahan yang cukup dalam pada akhir pekan lalu. Sikap bargain hunting ini tidak hanya terjadi pada rupiah tapi nyaris pada mayoritas mata uang Asia lainnya.


Apalagi kini pelaku pasar memandang ketidakjelasan pernyataan pejabat The Fed terbaru termasuk pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen menyudutkan posisi USD. “Sebab kini pasar memantau setiap data AS yang akan rilis,” kata Nurdiyanto.

 Sedikit saja dollar AS mengendur maka mata uang yang berlawanan termasuk rupiah memiliki momentum membalikkan keadaan.

Kemerosotan nilai dollar AS di pasar global jadi keuntungan yang berhasil dimanfaatkan rupiah. Hal ini pula yang lantas mengarahkan Nurdiyanto pada dugaan rupiah berpeluang kembali unggul. Syaratnya, data cadangan devisa Indonesia Februari 2017 yang akan rilis benar positif melanjutkan catatan baik pada Januari 2017 lalu.

“Nantinya dengan data ekonomi dalam negeri yang memuaskan pasar maka belum ada alasan bagi rupiah untuk melemah,” tebak Nurdiyanto.

Ditambah lagi di saat yang bersamaan data pemesanan pabrikan AS Januari 2017 diduga merosot dari 1,3% menjadi 1,1% sehingga akan memperlebar jarak keunggulan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto