Rupiah bertengger kokoh pada perdagangan hari ini, Begini kata analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Sentimen meredanya perang dagang, ditambah tertekannya dollar karena anggaran pembangunan tembok perbatasan yang masih mengambang.

Mengutip Bloomberg pada Rabu (13/2) pukul 16.11 WIB rupiah ditutup menguat di level Rp 14.059 per dollar Amerika Serikat (AS). Angka ini naik 0,06% dari level sebelumnya Rp 14.068 per dollar Amerika Serikat (AS). Sementara dalam Jakarta interbank spot dollar rate (Jisdor) nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.027 per dollar AS. Angka ini tumbuh 0,43% dari perdagangan sebelumnya yakni Rp 14.088 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures, Faisyal melihat ada dua faktor yang menjadi penguatan rupiah hari ini. Pertama, tertekannya dollar Amerika Serikat karena anggaran pembangunan tembok perbatasan AS dan Meksiko belum disepakati kongres.


“Presiden Trump sempat bilang bahwa dirinya tidak mengharapkan shutdown. Namun kepastian pemberian dana pembangunan tembok belum deal. Hanya terendus kabar kesepakatan anggaran untuk mobilitas Pemerintahan saja,” ujar Faisyal kepada Kontan.co.id, Rabu (13/2).

Di samping itu, Faisyal menilai bahwa perkembangan perang dagang yang dinilai akan berakhir positif jadi sentimen positif untuk penguatan rupiah. Jika sebelumnya, Presiden Trump mengeluarkan pernyataan tidak akan bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping, kini, Trump sendiri yang mengatakan untuk memperpanjang waktu untuk menaikkan tarif impor barang-barang China.

Faisyal bilang dari surat kabar China, Presiden Xi Jinping akan melakukan pertemuan dengan pejabat dan perwakilan dagang AS, Steven Mnuchin pekan ini. Membaiknya perang dagang tidak mengkhawatirkan pelaku pasar dan mampu menaikkan pamor rupiah di perdagangan.

Besok, Faisyal memperkirakan rupiah melemah karena malam ini keluarnya laporan data inflasi AS. “Inflasi AS diperkirakan membaik, jadi bisa membebani rupiah besok,” tuturnya.

Besok rupiah diprediksi berkisar di level Rp 14.100 sampai Rp 14.120 per dollar AS. Sementara dalam sepekan, rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.950 sampai Rp 14.200 per dollar AS.

Secara teknikal, mata uang rupiah bergerak di bawah garis MA 50,100 dan 200. Lalu indikator MACD di level 2,4, RSI masuk di area 55,58 dan stochastic di area 46,37. Semua indikator ini menunjukkan potensi penguatan namun bisa kembali turun karena hasil inflasi AS. Faisyal pun merekomendasikan sell on rally.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi