JAKARTA. Penguatan rupiah terjadi dalam rentang terbatas. Salah satunya karena imbas dari sikap antisipasi pasar menanti beberapa event penting baik dari domestik dan global di tengah pekan ini. Analis menduga penguatan ini bisa bertahan. Di pasar spot, Selasa (13/6) valuasi rupiah terangkat 0,13% ke level Rp 13.291 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Berbeda, di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah melemah tipis cenderung stagnan di level Rp 13.294 per dollar AS. Josua Pardede, Ekonom Bank Permata menjelaskan, beberapa hari terakhir memang USD kehilangan daya tahannya. Hal tersebut imbas dari penantian pasar akan hasil FOMC yang akan dirilis Kamis (16/6) mendatang. Meski kenaikan suku bunga sebesar 25 bps sudah nyaris akan terlaksana, namun pasar menanti proyeksi The Fed hingga akhir tahun 2017 mendatang.
Rupiah besok berpotensi jaga penguatan
JAKARTA. Penguatan rupiah terjadi dalam rentang terbatas. Salah satunya karena imbas dari sikap antisipasi pasar menanti beberapa event penting baik dari domestik dan global di tengah pekan ini. Analis menduga penguatan ini bisa bertahan. Di pasar spot, Selasa (13/6) valuasi rupiah terangkat 0,13% ke level Rp 13.291 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Berbeda, di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah melemah tipis cenderung stagnan di level Rp 13.294 per dollar AS. Josua Pardede, Ekonom Bank Permata menjelaskan, beberapa hari terakhir memang USD kehilangan daya tahannya. Hal tersebut imbas dari penantian pasar akan hasil FOMC yang akan dirilis Kamis (16/6) mendatang. Meski kenaikan suku bunga sebesar 25 bps sudah nyaris akan terlaksana, namun pasar menanti proyeksi The Fed hingga akhir tahun 2017 mendatang.