Rupiah Bisa Lebih Kuat Hari Ini (1/2) Jika Pasar Tak Tunggu Hasil Rapat The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat pada Rabu (1/2). Meskipun begitu, potensi penguatan rupiah hari ini lebih tinggi jika pasar tak sedang menunggu hasil rapat bank sentral AS, The Federal Reserve.

Pada Rabu (1/2) rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,11% ke level Rp 14.975 per dolar AS. Sementara rupiah di Jisdor Bank Indonesia hari ini menguat 0,007% ke Rp 14.991 per dolar AS. 

The Fed dijadwalkan akan memberikan pernyataan terkait kebijakan moneter dan suku bunga AS pada 1 Februari 2023.


Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, penguatan rupiah hari ini sebenarnya bisa lebih kencang jika pasar tak sedang wait and see menunggu keputusan The Fed.

Baca Juga: Rupiah Menguat Hari Ini, Simak Prediksinya untuk Kamis (2/2)

Sebab, sejumlah data perekonomian domestik Indonesia tercatat baik sejak awal pekan ini. Misalnya, Purchasing Managers's Index (PMI) Manufaktur Indonesia meningkat 51,3 pada Januari 2023. Lalu, inflasi Indonesia tercatat melandai ke 5,3%.

“Income lelang SBN kemarin lebih tinggi dan asing juga masih akan melanjutkan net buy di pasar SBN. Jika pasar tidak sedang wait and see, penguatan rupiah bisa lebih baik,” ujarnya, Rabu (1/2).

Sejalan, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, antisipasi pasar terhadap pertemuan The Fed membuat indeks dolar AS sedikit menguat.

Menurut Ibrahim, investor juga mengharapkan Gubernur The Fed Jerome Powell untuk mengatasi reli baru-baru ini di pasar keuangan.

“Prospek hawkish dari Fed kemungkinan akan membebani mata uang Asia,” ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (1/2).

Namun, ketidakpastian pasar keuangan global mulai berkurang dan akhirnya berdampak positif bagi banyak negara, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Berotot, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 14.975 Per Dolar AS Pada Hari Ini (1/2)

“Hal tersebut bisa terlihat dari meningkatnya aliran modal asing, serta berkurangnya tekanan perlemahan nilai tukar mata uang rupiah dari berbagai negara,” ungkapnya.

Fikri memproyeksikan rupiah akan ada pada rentang Rp 14.850 – 15.050 per dolar AS pada perdagangan esok (2/2).

Sementara, Ibrahim memproyeksikan rupiah akan ditutup menguat direntang Rp 14.960 - 15.030 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi