Rupiah bisa melanjutkan pelemahan



JAKARTA. Stamina rupiah belum pulih. Di pasar spot, pasangan USD/IDR, Rabu (5/9), ditutup , senilai 9.599, menguat 0,11% dari penutupan di hari sebelumnya. Posisi pairing itu merupakan yang tertinggi sejak 28 Oktober 2009 silam. Kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI), kemarin, naik 0,10% menjadi Rp 9.588.

Head of Trading Commonwealth Bank, Veni Kriswandi, mengatakan, secara umum pelemahan rupiah masih disebabkan tren penguatan dollar AS di pasar global. Dari dalam negeri, rupiah melemah karena kebutuhan repatriasi yang tinggi.

Dealer valuta Bank Rakyat Indonesia, Taufan Tito, menambahkan, pelemahan rupiah terseret tren pelemahan euro terhadap dollar AS. “Meski ada sentimen positif dari dalam negeri, yakni defisit neraca perdagangan turun, namun perlambatan pertumbuhan ekspor masih menekan kurs rupiah,” kata Taufan.


Prediksi Veni, USD/IDR melanjutkan penguatannya di hari ini, ke kisaran 9.585-9.595. Sementara, hitungan Taufan, pairing itu akan bergerak di kisaran 9.580-9.600. “Secara historis, di September permintaan dollar AS meningkat untuk pelunasan utang. Tapi BI masih menjaga agar dollar AS tidak sampai tembus 9.600,” ujar Taufan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini