Rupiah Bisa Melanjutkan Penguatan pada Rabu (24/8)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpeluang menguat pada perdagangan hari ini. Kemarin (23/8), kurs rupiah spot menguat 0,36% ke Rp Rp 14.838 per dolar Amerika Serikat (AS). Tapi, kurs rupiah Jisdor melemah 0,07% ke Rp 14.893 per dolar AS.

Presiden Komisaris HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, rupiah menguat karena kenaikan indeks dolar yang telah mencapai puncak 20 tahun. Selain itu, penguatan rupiah pada perdagangan kemarin ditopang oleh keputusan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan menjadi 3,75%.

Sutopo memperkirakan, kurs rupiah hari ini kemungkinan akan diperdagangkan mendatar dan jika terjadi penguatan kemungkinan berada pada level harga Rp 14.800. "Support di Rp 14.800 dan resistance Rp 14.900," ujar Sutopo kepada Kontan.co.id, Selasa (23/8).


Baca Juga: Diwarnai Sentimen Positif, IHSG Bisa Menguat Lagi pada Rabu (24/8)

Sutopo menyebut, pergerakan rupiah dipengaruhi dari keputusan BI yang secara tak terduga menaikkan suku bunga 25 bps menjadi 3,75%. Menurut dia, kenaikan suku bunga pertama sejak 2018 ini sebagai upaya menjinakkan inflasi yang tidak terkendali dan memperkuat nilai tukar rupiah.

BI juga menaikkan suku bunga overnight deposit facility dan lending facility dengan jumlah yang sama, masing-masing menjadi 3% dan 4,5%.

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 14.893 Per Dolar AS pada Selasa (23/8)

Senada, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi memperkirakan rupiah akan dibuka fluktuatif pada hari ini. "Namun ditutup menguat di rentang Rp 14.810 per dolar AS-Rp 14.860 per dolar AS," kata dia.

Adapun saat ini, fokus pasar keuangan beralih pada pidato Gubernur Fed Jerome Powell di Jackson Hole pada hari Jumat. "Powell diperkirakan akan mengabaikan spekulasi bahwa The Fed bermaksud untuk berporos ke sikap dovis," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati