Rupiah bisa menguat lagi setelah pelantikan Biden



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pidato Joe Biden mengenai stimulus dalam acara pelantikan presiden Amerika Serikat (AS) cenderung melemahkan dolar AS. Kurs rupiah berpotensi melanjutkan penguatan.

Mengutip Bloomberg, Rabu (20/1), rupiah menguat 0,21% ke Rp 14.035 per dolar AS. Kompak, kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga mencatat rupiah menguat 0,15% ke Rp 14.065 per dolar AS. 

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memproyeksikan kurs rupiah lanjut menguat setelah pelantikan Biden berlangsung lancar. Penguatan rupiah juga disokong dari rencana Biden menyiapkan stimulus AS sebesar US$ 1,9 triliun.  


Senada,  Analis HFX Berjangka Ady Pangestu mengatakan jika stimulus AS lolos maka dolar AS akan melemah dan rupiah berpotensi kembali ke Rp 14.000 per dolar AS. "Ke depan pelaku pasar menanti realisasi stimulus AS yang lebih besar ini," kata Ady, Rabu (20/1). 

Baca Juga: Bankir: Penurunan biaya dana di 2021 tak akan semasif tahun lalu

Tak hanya itu, rupiah berpotensi mengaut juga karena pidato calon menteri keuangan AS, Janet Yellen yang mengatakan suku bunga AS akan tetap akomodatif atau terjaga di level rendah. Sementara sentimen dalam negeri juga turut menyokong penguatan rupiah.

Josua memproyeksikan dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDGBI) suku bunga tidak berubah. Josua memproyeksikan rupiah besok, Kamis (21/1), bergerak di rentang Rp 14.000 per dolar AS-Rp 14.100 per dolar AS.

Kalaupun rupiah bergerak melemah, Ady memproyeksikan pelemahan tidak akan signifikan. Ady memproyeksikan rentang rupiah besok di Rp 14.000 per dolar AS-Rp 14.150 per dolar AS. 

Baca Juga: Rupiah menguat 0,21% ke Rp 14.035 per dolar AS pada akhir perdagangan Rabu (20/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati