KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu (29/7) diprediksi akan berlanjut fluktuatif pada perdagangan besok. Adapun sentimen yang bakal menekan pergerakan mata uang Garuda tersebut berasal dari sentimen eksternal. Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Rabu (29/7) kurs rupiah tercatat melemah tipis 0,05% ke Rp 14.542 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah ditutup melemah 0,18% ke Rp 14.570 per dolar AS dibandingkan perdagangan hari sebelumnya. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, pergerakan nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (30/7) bakal fluktuatif. Meskipun begitu, harapannya rupiah bisa ditutup menguat besok.
"Sentimen dominasinya dari eksternal, dimana pasar tengah menanti paket fiskal dari AS dan hasil rapat bank sentral AS (The Fed)," kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Rabu (29/7). Baca Juga: Loyo, rupiah akhirnya ditutup melemah 0,06% ke Rp 14.543 per dolar AS hari ini Sebagian besar pasar memperkirakan The Fed akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan bertahan di level 0,25% dan tidak melihat adanya ruang untuk melakukan perubahan. Meskipun begitu, pasar juga berharap akan ada pandangan terhadap ekonomi AS ke depan, termasuk upaya mendorong inflasi ke atas target 2%. Di samping itu, pelaku pasar juga masih menanti kepastian Kongres AS yang berencana untuk memperpanjang tunjangan pengangguran dan paket fiskal raksasa Negeri Paman Sam tersebut. Pasalnya, saat ini pembahasan paket tengah mengalami kebuntuan, lantaran partai Demokrat mengajukan proposal paket hingga US$ 3 triliun, sedangkan dari partai Republik US$ 1 triliun.