Rupiah bisa terbang akibat suku bunga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berpeluang melanjutkan penguatannya terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di awal pekan ini. Langkah Bank Indonesia (BI) memangkas BI 7-day repo rate (BI 7-DRR) pekan lalu masih akan jadi sentimen pendorong.

Menurut analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan, pelaku pasar memberi respons positif pemangkasan suku bunga tersebut. Aliran modal asing kembali masuk ke pasar keuangan Indonesia. "Kemungkinan euforia pemotongan suku bunga acuan masih akan terasa di awal pekan," ujar dia, akhir pekan lalu.

Ahmad Mikail Zaini, ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, menambahkan, pernyataan Gubernur The Federal Reserve New York John Williams, yang turut mendukung penurunan suku bunga acuan AS, juga menjadi angin segar bagi mata uang Garuda.


Selain Williams, pidato-pidato dari petinggi The Fed lainnya juga sangat mempengaruhi rupiah dalam beberapa hari ke depan. Apalagi, agenda Federal Open Market Committee (FOMC) akan berlangsung di akhir bulan nanti. "Rupiah masih bisa menguat tetapi terbatas karena investor asing sudah priced in di pasar obligasi," kata Mikail.

Berdasarkan asumsi tersebut, Mikail memperkirakan kurs rupiah hari ini bergerak dengan rentang Rp 13.900–Rp 13.920 per dollar AS. Sedangkan Yudi memprediksi mata uang Garuda akan bergerak di kisaran Rp 13.870–Rp 14.000 per dollar AS.

Jumat (19/7) akhir pekan lalu, kurs spot rupiah menguat 0,16% menjadi Rp 13.938 per dollar AS. Setali tiga uang, kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) menanjak 0,45% menjadi Rp 13.913 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati