JAKARTA. Mata uang Garuda mencatatkan penguatan terbesar dalam tiga pekan terakhir pada awal pekan ini (12/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, di pasar spot pukul 09.16 WIB, rupiah menguat 0,7% menjadi 12.565 per dollar AS. Ini merupakan penguatan terbesar sejak 18 Desember lalu.

Sementara, nilai tukar rupiah di pasar forward untuk pengantaran satu bulan ke depan menguat 0,1% menjadi 12.625 per dollar AS. Adapun nilai tukar kurs berdasarkan JISDOR Bank Indonesia hari ini berada di level 12.568. Menguat dari posisi akhir pekan lalu di level 12.640 per dollar AS.

Penguatan rupiah terjadi setelah data tingkat upah AS secara tidak terduga mengalami penurunan. Hal ini yang kemudian memicu spekulasi bahwa the Federal Reserve AS akan menunda rencana untuk menaikkan suku bunganya.

Selain itu, posisi dollar AS hari ini juga melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia. The Bloomberg Dollar Spot Index turun 0,6%.

"Data pertumbuhan tingkat upah AS cukup mengecewakan dan ada kecemasan the Fed akan menunda rencana kenaikan suku bunga. Selain itu, kesuksesan penjualan lelang surat utang negara pemerintah Indonesia akan menyokong rupiah," jelas Saktiandi Supaat, head of foreign-exchange research Malayan Banking Bhd di Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie