JAKARTA. Posisi rupiah pagi ini menguat tipis versus dolar AS. Pada hari Selasa (13/3), pukul 09.57 WIB, pairing (USD/IDR) naik tipis di posisi 9.166 dari 9.169 pada penutupan hari sebelumnya.
Dealer forex Bank Rakyat Indonesia (BRI), Taufan Tito, menilai penguatan rupiah yang mini pada hari ini hanya bersifat sementara. Menurutnya, tren rupiah masih akan melemah terhadap dolar AS dan cenderung melaju ke level 9.200. "Hanya saja, setelah terdepresiasi cukup banyak, tentu ada sedikit aksi profit taking. Namun setelah itu ada kemungkinan terdepresiasi lebih dalam lagi," urai Taufan, Selasa (13/3).Dia menambahkan, volatilitas yang culup tinggi di pasar valas bisa menjadi peluang bagi para spekulan untuk mengais untung.
"Range pergerakan rupiah terhadap dollar AS akan berada di kisaran 9.120-9.170," jelasnya.Hal senada diungkapkan oleh Kepala Divisi Treasury Bank Negara Indonesia (BNI) Nurul Eti Nurbaeti. Dia memprediksi, rupiah berpotensi konsolidasi hingga melemah terhadap dolar AS. "Rupiah akan berpeluang menguat seiring rencana Lelang SBSN dengan target indikatif sebesar Rp 1 triliun pada hari ini (13/3)," lanjut Nurul.Nurul juga bilang, Bank Indonesia (BI) masih akan menjaga rupiah dengan menyerap lebih banyak uang kas dari sistem perbankan domestik untuk mengantisipasi lonjakan inflasi akibat kebijakan kenaikan BBM. Dari sentimen global, pasar valas sedang menanti keputusan suku bunga the Federal Reserve yang diprediksi akan tetap dipertahankan di level 0,25%. "Berita ini cenderung mengokohkan posisi dolar AS dan melemahkan rupiah, " tutur Nurul.Untuk perdagangan hari ini, Nurul meneropong pergerakan pairing (USD/IDR) di posisi 9.110-9.200