JAKARTA. Kurs rupiah kembali melemah setelah sempat menguat hari Senin lalu. Di pasar spot, pasangan USD/IDR, Selasa (22/1), menguat tipis 0,02% menjadi 9.620 dibanding hari sebelumnya. Sementara, kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI) justru melemah 0,41% menjadi 9.640. Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, pelemahan rupiah didominasi faktor eksternal. Keputusan rapat Bank of Japan mengenai target tingkat inflasi 2% memang sesuai dengan prediksi pasar. Namun, pelaksanaan stimulus pembelian obligasi baru efektif pada awal 2015. "Hal inilah yang sedikit mengecewakan pasar dan menekan beberapa mata uang, termasuk rupiah," kata Zulfirman. Dari dalam negeri, MoU antara BI dengan beberapa perusahaan BUMN mampu mengurangi permintaan dollar AS di pasar uang sehingga rupiah tidak melemah tajam. Ke depannya, BI masih akan terus mengawal pergerakan rupiah dengan intervensi di level harga di atas 9.700. Menurut Zulfirman, rata-rata BI mengeluarkan US$ 50 juta hingga US$ 100 juta tiap hari untuk memenuhi kebutuhan permintaan dollar AS.
Rupiah cenderung melemah
JAKARTA. Kurs rupiah kembali melemah setelah sempat menguat hari Senin lalu. Di pasar spot, pasangan USD/IDR, Selasa (22/1), menguat tipis 0,02% menjadi 9.620 dibanding hari sebelumnya. Sementara, kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI) justru melemah 0,41% menjadi 9.640. Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, pelemahan rupiah didominasi faktor eksternal. Keputusan rapat Bank of Japan mengenai target tingkat inflasi 2% memang sesuai dengan prediksi pasar. Namun, pelaksanaan stimulus pembelian obligasi baru efektif pada awal 2015. "Hal inilah yang sedikit mengecewakan pasar dan menekan beberapa mata uang, termasuk rupiah," kata Zulfirman. Dari dalam negeri, MoU antara BI dengan beberapa perusahaan BUMN mampu mengurangi permintaan dollar AS di pasar uang sehingga rupiah tidak melemah tajam. Ke depannya, BI masih akan terus mengawal pergerakan rupiah dengan intervensi di level harga di atas 9.700. Menurut Zulfirman, rata-rata BI mengeluarkan US$ 50 juta hingga US$ 100 juta tiap hari untuk memenuhi kebutuhan permintaan dollar AS.