JAKARTA. Nilai tukar rupiah melanjutkan tren penguatan dalam dua pekan terakhir. Kemarin (24/2), di pasar spot, pasangan USD/IDR turun 0,80% dibanding hari sebelumnya ke level 11.649.Kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menunjukkan, rupiah terapresiasi 0,54% menjadi 11.728. Analis Soegee Futures, Nizar Hilmy mengatakan, penguatan rupiah disebabkan oleh tekanan yang tengah dihadapi oleh dollar AS. Loyonya USD dipicu oleh data manufaktur AS yang jelek."Sedangkan dari dalam negeri, rupiah menguat ditopang oleh kembalinya modal asing, karena kondisi perekonomian Indonesia tidak seburuk yang ditakutkan pasar," kata Nizar.Mika Martumpal, Research and Strategy Head Treasury PT Bank CIMB Niaga sependapat. Menurutnya, penguatan rupiah terjadi karena pengaruh pelemahan dollar AS terhadap mata uang negara lain. Bukan hanya terhadap rupiah, dollar AS juga melemah terhadap mata uang negara berkembang seperti Malaysia dan Turki. Penyebab dollar AS turun adalah data perumahan AS yang buruk.Hari ini (25/2), baik Mika maupun Nizar memperkirakan, rupiah berpeluang menguat lagi di kisaran sempit 11.600-11.700.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rupiah dalam tren naik
JAKARTA. Nilai tukar rupiah melanjutkan tren penguatan dalam dua pekan terakhir. Kemarin (24/2), di pasar spot, pasangan USD/IDR turun 0,80% dibanding hari sebelumnya ke level 11.649.Kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menunjukkan, rupiah terapresiasi 0,54% menjadi 11.728. Analis Soegee Futures, Nizar Hilmy mengatakan, penguatan rupiah disebabkan oleh tekanan yang tengah dihadapi oleh dollar AS. Loyonya USD dipicu oleh data manufaktur AS yang jelek."Sedangkan dari dalam negeri, rupiah menguat ditopang oleh kembalinya modal asing, karena kondisi perekonomian Indonesia tidak seburuk yang ditakutkan pasar," kata Nizar.Mika Martumpal, Research and Strategy Head Treasury PT Bank CIMB Niaga sependapat. Menurutnya, penguatan rupiah terjadi karena pengaruh pelemahan dollar AS terhadap mata uang negara lain. Bukan hanya terhadap rupiah, dollar AS juga melemah terhadap mata uang negara berkembang seperti Malaysia dan Turki. Penyebab dollar AS turun adalah data perumahan AS yang buruk.Hari ini (25/2), baik Mika maupun Nizar memperkirakan, rupiah berpeluang menguat lagi di kisaran sempit 11.600-11.700.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News