KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah babak belur dihantam pandemi virus corona, nasib rupiah perlahan membaik. Sempat menyentuh level terburuknya di level Rp 16.575 per dolar Amerika Serikat (AS) pada 23 Maret silam, kini rupiah sudah berbalik arah. Pada akhir perdagangan Kamis (30/4), rupiah ditutup di level Rp 14.882 per dolar AS. Dengan demikian, sejak level terburuknya, rupiah sudah berhasil menguat 10,21%. Perpaduan sentimen internal dan eksternal menjadi latar belakang penguatan rupiah beberapa pekan terakhir. Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menuturkan dari luar, sentimen pemberian stimulus, buruknya kinerja manufaktur dan data ekonomi berbagai negara menjadi katalis positif bagi rupiah.
Rupiah dalam tren positif belakangan ini, seperti apa prospek ke depannya?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah babak belur dihantam pandemi virus corona, nasib rupiah perlahan membaik. Sempat menyentuh level terburuknya di level Rp 16.575 per dolar Amerika Serikat (AS) pada 23 Maret silam, kini rupiah sudah berbalik arah. Pada akhir perdagangan Kamis (30/4), rupiah ditutup di level Rp 14.882 per dolar AS. Dengan demikian, sejak level terburuknya, rupiah sudah berhasil menguat 10,21%. Perpaduan sentimen internal dan eksternal menjadi latar belakang penguatan rupiah beberapa pekan terakhir. Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menuturkan dari luar, sentimen pemberian stimulus, buruknya kinerja manufaktur dan data ekonomi berbagai negara menjadi katalis positif bagi rupiah.