Rupiah dibayangi data Amerika



JAKARTA. Rupiah bakal kembali terpuruk. Ini setelah membaiknya data ekonomi Amerika Serikat. Hal ini membuat pasar wait and see atas pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen saat pertemuan (FOMC) yang digelar pekan depan.

Kamis (23/7), kurs tengah Bank Indonesia pasangan USD/IDR naik 0,19% ke Rp 13.394 per dollar AS. Di pasar spot rupiah melemah 0,33% ke Rp 13.420 per dollar AS.

David Sumual, Ekonom Bank Central Asia, menilai, sambil menanti FOMC pasar masih terombang-ambing. Ditambah lagi Rabu (22/7), AS merilis data penjualan rumah.


Sementara itu, Sri Wahyudi, Research and Analyst Fortis Asia Futures, mengatakan, sentimen domestik mengenai kebijakan Bank Indonesia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dari 5,4%-5,8% menjadi 5%-5,4% masih memberi sentimen negatif bagi rupiah. Karena itu, dia memproyeksikan, rupiah masih akan melemah pada hari ini (24/7) sembari menanti data klaim pengangguran di Amerika Serikat.

David memprediksikan, hari ini rupiah masih melemah di kisaran Rp 13.350-Rp 13.450 per dollar AS. Sedangkan Wahyudi memperkirakan, rupiah akan bergerak di area Rp 13.370-13.450 per dollar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa