Rupiah dibayangi tekanan eksternal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen eksternal masih menjadi batu sandungan bagi rupiah. Selasa (30/4), rupiah di pasar spot melemah 0,43% menjadi Rp 14.257 per dollar Amerika Serikat (AS). Sementara kurs tengah rupiah versi Bank Indonesia terdepresiasi 0,19% ke level Rp 14.215 per dollar AS.

Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim melihat, pelemahan rupiah Selasa lalu akibat aksi tunggu pasar terhadap FOMC Meeting yang digelar pada 30 April-1 Mei 2019. Terutama yang berkaitan dengan beleid arah suku bunga The Fed. Federal Reserve masih mempertahankan suku bunga pada rapat yang berakhir semalam.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, tekanan pada rupiah kian besar setelah data manufaktur China bulan April turun ke level 50,1. Padahal prediksi berbasis konsensus analis, indeks data manufaktur Negeri Tirai Bambu di posisi 50,7 atau di atas capaian bulan sebelumnya yang sebesar 50,5. "Indikator ekonomi China ini membuat mata uang negara emerging market termasuk rupiah melemah," ujar dia.


Pengumuman inflasi bulan April oleh Badan Pusat Statistik hari ini pun bisa menjadi salah satu penggerak rupiah hingga perdagangan akhir pekan.

Dus, prediksi Josua, hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp 14.175–Rp 14.275 per dollar AS. Prediksi Ibrahim, rupiah akan terkoreksi dan bergerak di rentang Rp 14.225–Rp 14.298 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati