JAKARTA. Rupiah menukik lagi. Sentimen positif membuat dollar Amerika Serikat (AS) tak tergoyahkan sehigga terus menekan kinerja mata uang garuda. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah melemah 0,09% menjadi Rp 13.059 per dollar AS. Sementara itu di pasar spot pairing USD/IDR naik 0,33% menjadi Rp 13.094 per dollar AS. Research & Analyst Divisi Treasury PT Bank Negara Indonesia Tbk, Trian Fatria mengatakan, kembali melemahnya rupiah terhadap dollar AS masih dipengaruhi sentiment positif yang mendorong penguatan dollar, yaitu membaiknya rilis data ketenagakerjaan pada Jumat (6/3). “Sentimen ini masih cukup berpengaruh sampai diadakannya rapat The Fed bulan ini yang membahas kepastian kenaikan suku bunga,” kata Trian, Selasa (10/3).
Sementara itu dari dalam negeri, indikasi bahwa BI akan kembali menurunkan suku bunga pada rapat yang akan berlangsung dalam waktu dekat juga berpengaruh terhadap pelemahan rupiah. “Kemungkinan kontrasnya kebijakan BI dengan The Fed menambah tekanan terhadap rupiah pada hari ini,” kata Trian. Analis PT Soo Gee Futures, Nizar Hilmi menilai kembali melemahnya rupiah terjadi menyusul pidato pejabat The Fed distrik Dallas, Richard Fisher yang menghimbau kenaikan suku bunga lebih cepat dan bertahap. “Ini yang mengangkat dollar AS dan kembali menguat terhadap mata uang lain termasuk rupiah,”