KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah bergerak menguat pada Selasa (29/4). Penguatan diperkirakan berlanjut, kendati terbatas, didukung ketidakpastian dialog tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Rupiah spot ditutup menguat 0,56% ke Rp 16.761 per dolar AS. Lalu kurs Jisdor menguat 0,44% ke Rp 16.787 per dolar AS.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin mengatakan melemahnya dolar AS karena ketidakpastian dalam negosiasi perdagangan AS - China. Selain itu, sinyal bertentangan dari pejabat AS membuat investor melepas dolar kembali, sehingga tekanan terhadap mata uang emerging market seperti rupiah berkurang.

KKI 2025 Fasilitasi Business Matching UMKM Rp 224 Miliar

"Meski belum ada kesepakatan, tanda-tanda bahwa kedua negara ini mulai melonggarkan sikap, seperti wacana pengurangan tarif dan pembebasan beberapa impor, meningkatkan minat risiko investor terhadap aset emerging market," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (29/4).

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.761 Per Dolar AS Hari Ini 29 April 2025

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menambahkan bahwa dolar AS juga tertekan oleh data ekonomi, yakni manufaktur AS yang sangat lemah. Investor juga menantikan data pekerjaan AS JOLTS malam ini.

"Pasar mengekspektasikan lowongan pekerjaan akan lebih rendah pada bulan Maret," sebutnya.

Alhasil, rupiah diperkirakan masih mampu menguat walaupun terbatas. Hal ini disebabkan katalis penggerak rupiah masih pada sentimen seputar tarif.

Nanang juga memperkirakan hal serupa. Menurutnya, jika pasar global terus merespon negatif terhadap ketidakpastian kebijakan tarif AS dan data ekonomi AS yang melemah, dolar bisa terus tertekan dan mendukung penguatan rupiah.

Nanang memperkirakan rupiah bergerak direntang Rp 16.600 - Rp 16.800 per dolar AS. Lalu Lukman dikisaran Rp 16.750 - Rp 16.850 per dolar AS.

Baca Juga: Cek Tingkat Kurs Dollar-Rupiah di BCA, BNI, BRI, dan Mandiri Hari Ini Selasa (29/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News