KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (28/2). Rupiah masih dibayangi tekanan arah kebijakan suku bunga tinggi oleh The Fed. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan rupiah pada Selasa (28/2) dibuka menguat di awal sesi akibat melemahnya beberapa data ekonomi AS yang dirilis hari Senin (27/2) kemarin. Namun, penguatan rupiah cenderung sementara, sehingga kembali melemah terhadap dolar AS.
Pelemahan seiring dengan para investor yang masih waspada terhadap arah kebijakan Fed dan inflasi AS. Alhasil, rupiah hari ini ditutup menguat terbatas di level Rp 15.260 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Jisdor Ditutup Menguat 0,22% ke Rp 15.240 Per Dolar AS Pada Selasa (28/2) Josua memperkirakan rupiah akan melemah terbatas di perdagangan Rabu (1/3). "Pelemahan seiring dengan potensi kenaikan indeks keyakinan konsumen AS yang akan rilis malam nanti," ucap Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (28/2). Chief Analist DCFX Futures Lukman Leong melihat Rupiah berhasil menguat tipis di tengah penguatan dolar AS yang meluas. Dari eksternal, sentimen risk-on di pasar yang sempat kuat mulai memudar menjelang sesi Eropa. Sedangkan, dari internal, investor tengah mengantisipasi data inflasi Indonesia bulan Februari 2023 yang diperkirakan naik, namun lebih rendah dari bulan seblumnya. Untuk perdagangan Rabu (1/3), Lukman mengatakan pergerakan rupiah akan tergantung dengan data inflasi AS. Rupiah diperkirakan masih akan tertekan oleh dolar AS yang menguat oleh ekspektasi kenaikan suku bunga acuan the Fed yang lebih tinggi. Lukman memprediksikan rentang rupiah akan berada di Rp 15.200 per dolar AS - Rp 15.300 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,05% ke Rp 15.261 Per Dolar AS Pada Selasa (28/2) Sedangkan, Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.200 per dolar AS - Rp 15.300 per dolar AS. Pada perdagangan Selasa (28/2), Rupiah spot ditutup menguat tipis 0,05% ke level Rp 15.261 per dolar AS. Sementara, rupiah jisdor Bank Indonesia (BI) menguat 0,22% ke level Rp 15.240 per dolar AS. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi