Rupiah diprediksi akan lanjutkan penguatan



JAKARTA. Rupiah hari ini diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan. Kemarin (1/4) sebagian besar mata uang Asia melanjutkan penguatan termasuk Rupiah yang ditutup menguat di level Rp 13.048 berdasarkan kurs tengah Bloomberg.

Lana Soelistianingsih, ekonom Samuel Aset Manajemen memperkirakan bursa Asia kemungkinan akan bergerak positif merespon data-data ekonomi AS yang berada di bawah ekspektasi.

Hari ini, Kamis (2/4, kata Lana, kemungkinan rupiah berlanjut menguat menuju kisaran antara Rp 13.020-Rp13.040 per dollar AS seiring potensi USDollar indeks yang turun.


Ada pun isu ekonomi yang akan mempengaruhi pasar dalam negeri adalah data inflasi Maret yang tercatat 0,17% mom atau 6,38% yoy atau sebesar minus 0,44% ytd, karena naiknya harga pada komponen non bahan makanan, kecuali bahan makanan dan sandang terjadi deflasi.

Inflasi tersebut di antaranya karena melemahnya rupiah. Kelompok pengeluaran yang mencatatkan inflasi tertinggi adalah transportasi dan komunikasi.

Lana memperkirakan inflasi akan berada di kisaran 3,51%-5,32% yoy pada akhir tahun dengan asumsi harga minyak mentah ICP tidak lebih dari US$60 pbrl dan kurs rupiah Rp 13.000 per dollar AS.

Sementara isu eksternal, kata Lana, tercapainya kesepakatan perundingan nuklir Iran yakni pembatasan pengayaan nuklir Iran akan membawa sentimen bagi harga minyak.

Sebab, sebagai ganti kesepakatan tersebut Iran akan mendapatkan kelonggaran sanksi ekonomi. Kesepakatan ini membuat ekspektasi terhadap harga minyak mentah akan bertahan rendah karena minyak Iran akan menambah suplai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto