Rupiah diprediksi bergerak mendatar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum banyaknya data yang akan keluar untuk pasangan USD/IDR, Senin (20/11) rupiah berpotensi bergerak datar, Senin (20/11).

Lukman Leong, Research & Analyst Valbury Asia Futures memproyeksikan rupiah besok akan bergerak datar karena tidak ada agenda ekonomi yang menggerakkan rupiah secara signifikan. Namun, kecenderungan rupiah yang bergerak mendatar diiringi dengan potensi rupiah untuk menguat.

"Rupiah akan makin datar pergerakannya dengan kecenderungan akan menguat setelah kemarin inflasi Amerika Serikat selesai dan tidak ada hasil yang mengagetkan," kata Lukman, Jumat (17/11).


Menurut Lukman, pegerakan rupiah yang cenderung melemah sepekan lalu berkemungkinan akan koreksi ke menguat. Namun, memang penguatan rupiah besok tidak akan bergerak banyak karena minggu sebelumnya pergerakan rupiah pun tak besar.

Lukman memprediksikan rupiah besok akan bergerak di Rp 13.500 hingga Rp 13.530. Sedangkan selama sepekan kedepan rupiah akan bergerak di Rp 13.470-Rp 13.530

Sementara, Josua Pardede, ekonom PT Bank Permata mengatakan pergerakan rupiah besok berpotensi menguat imbas perkembangan reformasi pajak Amerika Serikat yang telah disetujui dan tengah menunggu penyelesaian perombakan pajak.

Sedangkan, data dalam negri yang mampu membuat rupiah menguat di awal pekan adalah neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang dirilis pekan lalu berpotensi membuat rupiah bergerak di Rp 13.490-Rp 13.560 sepekan kedepan. Semantara, Senin (20/11) Josua memprediksikan rupiah berada di Rp 13.500-Rp13.550.

Namun disatu sisi, sepekan depan rupiah akan tertantang data seperti data perumahan AS yang muncul dengan hasil d iatas ekpektasi. Selain itu, adanya pidato Janet Yellen dan Notulensi rapat The Federal Open Market Committee (FOMC) yang dapat dijadikan arakah pergerakan rupiah sepekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati