Rupiah diprediksi cenderung konsolidasi pada Rabu (2/9), simak faktor pemicunya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih dipengaruhi sentimen Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) yang terus mempertahankan suku bunga acuannya, pergerakan rupiah diyakini masih konsolidasi pada perdagangan Rabu (2/9).

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (1/9) kurs rupiah tercatat melemah tipis 0,07% ke Rp 14.573 per dolar AS. Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah ditutup melemah 61 poin atau 0,42% ke level Rp 14.615 per dolar AS.

Research & Development ICDX Nikolas Prasetia menilai, sampai hari ini Selasa (1/9) sentimen perdagangan masih terfokus pada pergerakan dolar AS. Ini karena, pasar masih melihat The Fed masih mempertahankan suku bunga acuan di level rendah, usai dikeluarkannya pernyataan dari Gubernur The Fed Jerome Powell pekan lalu. 


Baca Juga: Harga minyak naik, rupiah berpotensi menguat besok

"Untuk perdagangan Rabu (2/9), sentimen masih sama yakni menyerap peluang tingkat suku bunga AS yang dipertahankan," kata Niko kepada Kontan.co.id, Selasa (1/9). 

Dengan begitu, dia menilai pelaku pasar kemungkinan mulai mengambil langkah wait and see, sembari menunggu rilis data ekonomi penting Negeri Paman Sam di akhir pekan ini. 

Adapun sentimen dari domestik, Niko mengatakan masih fokus pada perkembangan kasus Covid-19 yang terus menanjak. Sementara itu, belum ada pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lagi. 

"Dengan demikian, perdagangan Rabu (2/9) saya melihat kisaran perdagangan ada di area Rp 14.400 per dolar AS hingga ke area Rp 14.700 per dolar AS dan masih akan konsolidasi," tandasnya.

Baca Juga: Rupiah melemah 0,07% ke Rp 14.573 per dolar AS di akhir perdagangan Selasa (1/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi