Rupiah diprediksi kembali melemah hari ini



JAKARTA. Rupiah kembali melemah hingga menyentuh Rp 13.600 per dollar Amerika Serikat. Kinerja rupiah dibebani spekulasi pelaku pasar terhadap sinyal kenaikan suku bunga The Fed jelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC).

Di pasar spot, Selasa (20/10) valuasi rupiah merosot 1,23% ke 13.683 dibandingkan hari sebelumnya. Sejalan, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) melemah 0,52% menjadi 13.634.

Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang Bank BNI, menuturkan, USD kembali perkasa karena didukung data-data ekonomi yang positif sejak akhir pekan lalu, seperti inflasi, klaim pengangguran, dan sentimen konsumen. “Ini memunculkan kembali spekluasi kenaikan suku bunga The Fed di tahun 2015,” papar Reny.


Dari domestik, Andri Hardianto, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures, menambahkan,  rupiah tertekan data investasi asing langsung bulan September 2015 turun ke 12% dari sebelumnya mencapai 18,2%. 

Pada Rabu (21/10) Reny menduga, pelemahan rupiah berlanjut. Katalis negatif datang dari testimoni Janet Yellen dan beberapa pejabat The Fed, seperti William Dudley dan Jerome Powell. “Jika sedikit menyinggung peluang kenaikan suku bunga dan data AS kembali positif, rupiah melemah lagi,” prediksi Reny.

Sebaliknya Andri menilai, pelaku pasar tidak akan merespons testimoni pejabat The Fed secara berlebihan jika bunga bank belum pasti naik. Ia memprediksi, rupiah menguat dan bergulir di 13.650–13.700. Perkiraan Reny, rupiah melemah di 13.580–13.685.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto