Rupiah Diprediksi Kembali Melemah Hari Ini (21/9), Simak Sentimen yang Menyeretnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berpotensi kembali melemah pada perdagangan hari ini (21/9). Faktor utama pelemahan rupiah masih berasal dari eksternal.

Analis DCFX Futures Lukman Leong memprediksi, rupiah melemah terbatas. Hal ini sejalan dengan pelaku pasar yang cenderung wait and see menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting pada Rabu (21/9) malam waktu setempat atau pada Kamis (22/9) dini hari WIB.

Menurut Lukman, Federal Reserve (The Fed) kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis point (bps). Sementara untuk kenaikan 100 bps memiliki kemungkinan 20%.


"Pelaku pasar juga mengantisipasi adanya pernyataan sikap hawkish dari The Fed," ucap Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (20/9).

Di samping itu, pelaku pasar juga menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang berlangsung pada 21-22 September 2022. BI diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps dengan pernyataan yang cenderung netral.

Baca Juga: Pelemahan Rupiah Bersifat Sementara, Ada Potensi Menguat di Akhir Tahun 2022

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo juga memperkirakan, rupiah kembali tertekan dan berada dalam kisaran Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini. Sentimen yang mendasari saat ini adalah ketidakpastian global.

Jika The Fed menaikkan suku bunga hingga 100 bps, maka bisa menjadi tanda inflasi masih akan bertahan lama dan memicu gejolak di pasar finansial. Sentimen negatif juga datang dari China di mana tanda-tanda perlambatan ekonomi semakin terlihat.  

"Pergerakan nilai tukar rupiah juga menunggu kebijakan suku bunga BI, tetapi tidak akan berefek besar. Saat ini, ritme rupiah lebih dipengaruhi situasi global," ucap Sutopo.

Sutopo memperkirakan, hari ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.900-Rp 15.000 per dolar AS. Sementara Lukman memprediksi pergerakan rupiah berada dalam rentang Rp 14.925-Rp 15.050 per dolar AS.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 0,04% setelah ditutup di level Rp 14.984 per dolar AS pada Selasa (20/9). Sementara itu, menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah berada di angka Rp 14.975 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari