Rupiah Diprediksi Kembali Melemah Pada Kamis (25/1), Ini Sentimen yang Mewarnai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,48% menjadi Rp 15.713 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (24/1). 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah terdepresiasi sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran terkait Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.  Secara historis, nilai tukar rupiah memang cenderung melemah menjelang Pemilu dan cenderung kembali menguat setelah selesai Pemilu. 

Selain itu, rupiah juga melemah akibat penurunan probabilitas penurunan suku bunga The Fed di semester pertama 2024. 


"Penurunan probabilitas ini disebabkan oleh masih solidnya data indikator AS serta masih belum adanya sinyal kuat ruang pemotongan suku bunga dari pejabat The Fed," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (24/1). 

Baca Juga: Dolar AS Diprediksi Bakal Mengungguli Sejumlah Mata Uang Utama pada Tahun Ini

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, data inflasi dan pasar tenaga kerja AS yang kuat membuat para trader sebagian besar mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed. Gagasan ini diperburuk oleh serangkaian komentar hawkish dari pejabat The Fed selama seminggu terakhir. 

Pelaku pasar menantikan rilis Indeks Manajer Pembelian (PMI) malam ini dan Produk Domestik Bruto (PDB) yang akan dirilis Kamis ini. 

"Indikator ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai kesehatan perekonomian AS dan berpotensi mempengaruhi sikap Federal Reserve terhadap kebijakan suku bunga," ucap Ibrahim. 

Ibrahim memprediksi, mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.700- Rp 15.750 per dolar AS pada perdagangan Kamis (25/1). 

Sementara Josua memperkirakan, rupiah berpotensi menguat di tengah ekspektasi penurunan data PMI manukatur AS di kisaran Rp 15.650-Rp 15.750 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi