KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali pekan ini, nilai tukar rupiah ditutup melemah. Analis memprediksikan pergerakan rupiah besok, Selasa (27/12) akan flat dengan kecenderungan melemah. Pada perdagangan Senin (26/12), kurs rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,26% ke level Rp 15.633 per dolar Amerika Serikat (AS). Di akhir pekan lalu, rupiah spot berada di posisi Rp 15.593 per dolar AS. Sejalan dengan pergerakan rupiah di pasar spot, nilai tukar rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) ikut melemah 0,20% ke level Rp 15.636 per dolar AS. Di akhir pekan lalu rupiah Jisdor BI ada di Rp 15.605 per dolar AS.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mencermati bahwa pelemahan rupiah hari ini masih akan berlanjut di perdagangan esok. Hal itu karena tidak ada katalis penting yang mampu menggerakkan rupiah. "Tidak ada data ekonomi yang penting baik dari eksternal ataupun internal. Pergerakan nampaknya flat dengan cenderung melemah tipis," ucap Alwi saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (26/12).
Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,20% ke Rp 15.636 Per Dolar AS Pada Senin (26/12) Menurut Alwi, kurangnya katalis bakal menyempitkan pergerakan ruang rupiah, mengingat sebagian besar pasar eksternal tengah libur natal dan tahun baru. Karena itu, pergerakan rupiah diprediksi akan flat bahkan dalam sepekan mendatang. Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan bahwa pergerakan rupiah hari ini sejalan dengan dolar AS yang bergerak stagnan terhadap sebagian besar mata uang. Di samping pasar valuta asing tengah libur Natal, stagnasi dolar AS turut dipengaruhi sentimen Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda yang menepis adanya pelonggaran kebijakan moneter namun mengindikasikan harapan ada peningkatan upah karyawan. Sementara dari internal, pelaku pasar masih memantau kebijakan pemerintah yang berencana akan mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di akhir tahun ini. "Pencabutan kebijakan PPKM karena kasus Covid-19 telah menurun dan masyarakat mayoritas sudah di vaksin maupun booster," tulis Ibrahim dalam riset harian.
Baca Juga: Rupiah Spot Turun 0,26% ke Rp 15.633 Per Dolar AS di Akhir Perdagangan Senin (26/12) Selain itu, BI meyakini bahwa pencabutan PPKM akan berdampak positif bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Dengan demikian, mobilitas masyarakat akan meningkat, sehingga mendorong perekonomian lebih baik khususnya kegiatan konsumsi dari pemerintah.
Ibrahim menambahkan, pertumbuhan ekonomi domestik saat ini juga tetap positif. Permintaan domestik tetap berdaya tahan dipengaruhi oleh daya beli masyarakat dan keyakinan pelaku ekonomi yang tetap terjaga. Proyeksi Ibrahim untuk perdagangan esok, Selasa (27/12), mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah direntang Rp 15.620 per dolar AS-Rp. 15.670 per dolar AS. Alwi Assegaf juga menilai rupiah akan melemah dengan pergerakan yang tipis pada kisaran Rp 15.610 per dolar AS-Rp 15.700 per dolar AS untuk perdagangan Selasa (27/12). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati