Rupiah Diprediksi Lanjut Melemah Pada Kamis (23/11), Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah di semua pasar pada Rabu (21/11). Di pasar spot, rupiah melemah 0,87% ke Rp 15.575 per dolar Amerika Serikat (AS) dan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) rupiah ada di level Rp 15.584 per dolar AS atau melemah 0,96%.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah sejalan dengan sentimen risk-off yang meningkat di pasar Asia. Sentimen risk off disebabkan oleh rilis notulensi FOMC yang cenderung belum memberikan sinyal kuat berakhirnya kebijakan pengetatan moneter oleh AS.

"Di sisi lain, depresiasi rupiah juga diakibatkan oleh peningkatan permintaan musiman dolar AS menjelang akhir tahun," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (22/11).


Baca Juga: Loyo, Rupiah Jisdor Melemah 0,96% ke Rp 15.584 Per Dolar AS Pada Rabu (22/11)

Untuk Kamis (23/11), Josua menilai rupiah berpotensi melemah terbatas. Ini akibat potensi data initial jobless claims yang mengalami penurunan.

"Tekanan dari sisi permintaan dolar AS domestik juga berpotensi mendorong pelemahan nilai tukar rupiah," sambungnya.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi melanjutkan, tekanan juga datang dari ekonomi China yang masih melemah yang mengakibatkan lambatnya ekspor pada kuartal III 2023. Kinerja ekspor terkontraksi 4,26% YoY dan impor terkoreksi 6,18% YoY.

Selain itu, "Investor sedang menunggu pernyataan musim gugur dari Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt di House of Commons, yang dapat memberikan arahan lebih lanjut untuk pasar mata uang," katanya.

Rupiah diprediksi lanjut melemah dengan rentang Rp Rp 15.560 - Rp 15.620 per dolar AS. 

Sementara Josua memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp 15.550 - Rp 15.650 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi