Rupiah Diprediksi Lanjut Melemah pada Selasa (26/3), Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas mata uang Asia pada perdagangan Senin (25/3). Di pasar spot, rupiah melemah 0,11% ke Rp 15.800 per dolar Amerika Serikat (AS) dan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) juga melemah 0,13% ke Rp 15.795 per dolar AS.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan pelemahan rupiah karena the Fed mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga dari 150bps ke 75bps. Selain itu surplus neraca dagang Indonesia yang menurun, sehingga mempengaruhi fundamental dan risiko investasi di Indonesia.

"Lalu ketidakstabilan politik yang masih terjadi dan membuat asing menarik dananya, khususnya di pasar SBN," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (25/3).


Untuk besok, Fikri memperkirakan rupiah masih akan lanjut tertekan, mengingat kondisi rupiah saat ini dan kenaikan indeks dolar AS.

Baca Juga: Kompak, Rupiah di Jisdor BI Melemah 0,14% ke Rp 15.795 Per Dolar AS Pada Senin (25/3)

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi juga menilai rupiah masih lanjut tertekan. Sentimen pendorongnya juga masih terkait dengan ketidakpastian penurunan suku bunga.

The Fed yang mempertahankan suku bunga antara 5,25%-5,5% dan memproyeksi terdapat tiga kali pemotongan suku bunga pada akhir tahun.

"Namun, Fed juga menuturkan tidak akan melakukan pemangkasan suku bunga sampai mereka yakin inflasi akan menurun secara berkelanjutan menuju target 2%," sebutnya.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak melemah dengan rentang Rp 15.780 - Rp 15.850 per dolar AS. Sementara Fikri memperkirakan rupiah di rentang Rp 15.720 - Rp 15.920 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi