KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan Kamis (24/10). Rupiah spot menguat 0,27% ke Rp 15.584 per dolar Amerika Serikat (AS), sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) tercatat menguat 0,17% ke Rp 15.593 per dolar AS.
Ekonom Bank Danamon, Hosianna Evalita Situmorang mengatakan menguatnya rupiah didorong oleh aliran aksi korporasi.
"Ini tercermin dari transaksi USD/IDR spot dan
swap," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (24/10).
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi melanjutkan penguatan rupiah turut didorong komentar terbaru dari pejabat The Federal Reserve (The Fed). Sebab mengindikasikan bank sentral AS itu akan mengambil pendekatan bertahap untuk memangkas suku bunga.
Baca Juga: Rupiah Jisdor Ditutup Menguat 0,17% ke Rp 15.593 Per Dolar AS Pada Kamis (24/10) Dus, rupiah diperkirakan masih melanjutkan penguatannya. Adapun sentimen pendukungnya dari optimisme tingkat inflasi Indonesia yang masih akan stabil hingga akhir tahun 2024.
Lanjut Ibrahim, BI terus berkomitmen memperkuat efektivitas kebijakan moneter guna menjaga inflasi tahun 2024 dan 2025 terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen, dengan tetap mendukung upaya penguatan pertumbuhan ekonomi.
"Rupiah berpotensi menguat direntang Rp 15.540 - Rp 15.600 per dolar AS.
Hosianna juga berpandangan rupiah masih berpotensi lanjut menguat apabila aliran aksi korporasi berlanjut. Jika demikian, rupiah diperkirakan bisa turun ke Rp 15.500 per dolar AS, sementara jika tidak maka diperkirakan akan bergerak antara Rp 15.550 – Rp 15.695 sembari menunggu katalis berikutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih